(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({ google_ad_client: "ca-pub-5894720799016328", enable_page_level_ads: true }); Materi SMA Kelas X dan Kelas XI: LAPORAN PENELITIAN REAKSI NETRALISASI

Monday, 17 December 2018

LAPORAN PENELITIAN REAKSI NETRALISASI


LAPORAN PENELITIAN PRAKTIKUM KIMIA
Diajukan untuk Tugas Mata Pelajaran Kimia


NAMA ANGGOTA  :
1. Aulika Citra Pertiwi (04)









SMA NEGERI 1 SEWON
Alamat: Jalan Parangtritis Km 5, Sewon, Bantul, Yogyakarta. Telp/Fax: 0274-374459  KodePos 55187 Laman: www.sman1sewon.sch.id e-mail: sman1sewon@gmail.com

LAPORAN PENELITIAN
REAKSI NETRALISASI
I. Judul
Penetralan NAOH dan HCL

II. Tujuan
Mengetahui dan menentukan perubahan entalpi 1 M pada penetralan NaOH dan HCl pada larutan.

III. Dasar Teori
Termokimia mempelajari perubahan panas yang mengikuti reaksi kimia dan perubahan-perubahan fisika (pelarutan, peleburan, dan sebagainya). Satuan tenaga panas biasanya dinyatakan sebagai kalor, joule, atau kilokalori.(Sukardjo, 1997). Termokimia merupakan penerapan hukum pertama termodinamika terhadap peristiwa kimia yang membahas tentang kalor yang menyertai reaksi kimia. Dalam termokimia ada dua hal yang perlu diperhatikan yang menyangkut perpindahan energi, yaitu sistem dan lingkungan.
I. Sistem dan Lingkungan
Sistem adalah Segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian dalam mempelajari perubahan energi. Reaksi kimia yang sedang diuji cobakan (reagen-reagen yang sedang dicampurkan) dalam tabung reaksi merupakan sistem.
-          sistem tersekat merupakan sistem yang tidak dapat melakukan pertukaran materi maupun energi dengan lingkungannya. Sistem tersekat memiliki jenis energi yang tetap. Contoh untuk sistem tersekat adalah botol termos ideal.
-          Sistem tertutup adalah sistem yang hanya dapat melakukan pertukaran energi dengan lingkungannya. Contoh untuk sistem tertutup ini adalah sejumlah gas dalam silinder tertutup.
-          Sistem terbuka adalah sistem yang dapat mempertukarkan materi dan energi dengan lingkungannya. Akibatnya komposisi dari sistem terbuka tidak tetap (berubah). Contoh untuk sistem terbuka ini adalah sejumlah zat-zat dalam wadah terbuka.

Lingkungan adalah hal-hal di luar sistem yang membatasi system (mengelilingi sistem) dan dapat mempengaruhi sistem. Dalam halini, tabung reaksi, tempat berlangsungnya reaksi kimia, merupakan lingkungan.

2.      Reaksi Eksoterm dan Endoterm
Reaksi endoterm adalah reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem ( kalor diserap oleh sistem dari lingkungannya ). Ditandai dengan adanya penurunan suhu lingkungan di sekitar sistem. Entalpi sistem sesudah reaksi lebih besar daripada sebelum reaksi:
Hpereaksi < Hhasil reaksi.
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan ( kalor dibebaskan oleh sistem ke lingkungannya ); ditandai dengan adanya kenaikan suhu lingkungan di sekitar sistem. Entalpi sistem sebelum reaksi lebih besar daripada sesudah reaksi atau H pereaksi > H hasil reaksi.

Salah satu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang perubahan temperatur di sekitarnya adalah kalometri.
Kalorimetri adalah ilmu pengetahuan yang menjelaskan mengenai perubahan energi sebuah sistem dengan menghitung perubahan temperatur di sekelilingnya. Eksperimen kalorimetri sering digunakan untuk menentukan entalpi sebuah reaksi, fusi panas reaksi kimia, atau untuk menghitung kapasitas panas sebuah elemen yang tidak diketahui. Beberapa eksperimen dilakukan pada sebuah kalorimeter (atas).
Kalorimeter adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk menghitung penghantaran panas selama reaksi. Perangkat ini mempunyai dinding-dinding yang terisolasi. Kalorimeter  terbagi menjadi dua, yaitu kalorimeter bom dan kalorimeter sederhana. Jika dua buah zat atau lebih dicampur menjadi satu maka zat yang suhunya tinggi akan melepaskan kalor sedangkan zat yang suhunya rendah akan menerima kalor, sampai tercapai kesetimbangan termal. Menurut azas Black :Kalor yang dilepas = kalor yang diterima. Besarnya kalor yang menyebabkan perubahan suhu (kenaikan atau penurunan suhu) air yang terdapat di dalam kalorimeter.

A.  Asas Black
Bunyi Asas Black
“Pada pencampuran dua zat, banyaknya kalor yang dilepaskan zat yang suhunya lebih tinggi itu sama dengan banyaknya kalor yang diterima zat yang memiliki suhu yang lebih rendah.”
Qlepas = Qterima

Catatan :
Qlepas itu adalah jumlah dari kalor yang dilepaskan oleh zat
Qterima adalah jumlah dari kalor yang diterima oleh zat


B.     Hukum Hess
“Entalpi reaksi tidak tergantung pada jalan reaksi melainkan tergantung pada hasil akhir reaksi”.
Dari Hukum Hess tersebut, perubahan entalpi suatu reaksi mungkin untuk dihitung dari perubahan entalpi reaksi lain yang nilainya sudah diketahui. Hal ini dilakukan supaya tidak usah dilakukan eksperimen setiap saat.Hukum Hess dapat digambarkan secara skematis sebagai berikut.
Diketahui diagram Hess reaksi A → C.
Diagram HessPerubahan A menjadi C dapat berlangsung 2 tahap.
Tahap I (secara Iangsung) :
A → C → ∆H1

Tahap II (secara tidak langsung) :
Berdasarkan Hukum Hess maka harga ∆H1 = ∆H2 + ∆H3

∆H1
A → B
∆H2
B → C
∆H3
A → C
∆H2 + H3

Banyak reaksi dapat berlangsung menurut dua atau lebih tahapan.
1. Definisi Entalpi ( ΔH )
Perubahan energi internal dalam bentuk panas dinamakan kalor. Kalor adalah energi panas yang ditransfer (mengalir) dari satu materi ke materi lain. Jika tidak ada energi yang ditransfer, tidak dapat dikatakan bahwa materi mengandung kalor.
Dengan mengukur kenaikan suhu di dalam kelorimeter, kita dapat menentukan jumlah kalor yang diserap oleh air serta perangkat kalorimeter berdasarkan rumus :
q air    = m x c x ∆T
q bom             = C x ∆H
                               keterangan : q        = jumlah kalor
                        m         = massa air (larutan) di dalam kelorimeter (gram)
                        c          = kalor jenis air (larutan) di dalam kelorimeter (J )
                        C         = kapasitas kalor dari bom kalorimeter
                        ∆H       = kenaikan suhu larutan (kalorimeter)
                        ΔT       = perubahan suhu (C atau K)
Perubahan Entalpi Netralisasi (ΔHn)
Perubahan entalpi netralisasi adalah perubahan entalpi yang terjadi pada
saat reaksi antara asam dengan basa baik tiap mol asam atau tiap mol basa.
Contoh:
NaOH(aq) + HCl(aq) →NaCl(aq) + H2O(l) ΔHn = -57,1 kJ mol-1

·         HCl (Asam Klorida)
Asam klorida adalah larutan akuatik dari gas hidrogen klorida (HCl). Ia adalah asam kuat, dan merupakan  komponen utama dalam asam lambung. Senyawa ini juga digunakan secara luas dalam industri. Asam klorida harus ditangani dengan wewanti keselamatan yang tepat karena merupakan cairan yang sangat korosif.

·         NaOH (Natrium Hidroksida)
Natrium hidroksida (NaOH), juga dikenal sebagai soda kaustik atau sodium hidroksida, adalah sejenis basa logam kaustik. Natrium Hidroksida terbentuk dari oksida basa Natrium Oksida dilarutkan dalam air. Natrium hidroksida membentuk larutan alkalin yang kuat ketika dilarutkan ke dalam air. Ia digunakan di berbagai macam bidang industri, kebanyakan digunakan sebagai basa dalam proses produksi bubur kayu dan kertas, tekstil, air minum, sabun dan deterjen.Natrium hidroksida adalah basa yang paling umum digunakan dalam laboratorium kimia.
·         Penentuan kalor netralisasi HCl-NaOH
Penentuan kalor netralisasi adalah entalpi yang terjadi pada penetralan asam oleh basa atau sebaliknya pada keadaan standar. Perubahan kalor penetralan HCl-NaOH seperti halnya pada percobaan kedua, pencampuran HCl dan NaOH mengalami reaksi endoterm, yaitu mengalami kenaikan suhu. Sebelum melakukan pencampuran keduanya larutan tersebut dilakukan penyamaan suhu antara keduanya. Sebab apabila suhu keduanya berbeda maka terjadi dua perubahan kalor yaitu perubahan kalor reaksi dan perubahan kalor campuran dengan suhu yang berbeda. Reaksinya adalah NaOH + HCl → NaCl + H2O.

IV. Alat dan Bahan
Alat     :                                                                       Bahan  :
1 . Kalorimeter            1 buah                                     1. HCL 1M     50 ml
2. Gelas ukur 100        2 ml                                         2. NaoH 1M    50 ml
3. gelas kimia 50 ml    1 buah
4. Termometer             1 buah
5. Pengaduk                1 buah

V. Data Pengamatan
Hasil
Pengamatan
Suhu awal NaOH
25 ˚C
Suhu awal HCL
25 ˚C
Suhu awal rata-rata
25 ˚C
Suhu tertinggi akhir
29 ˚C
Perubahan suhu
4 ˚C

VI. Pembahasan
1. Jumlah mol NaOH dalam 50 ml larutan NaOH 1 M dan jumlah mol HCL dalam 50 ml larutan HCL 1M adalah



2. Perubahan entalpi per mol H2O yang terbentuk dalam reaksi adalah

3. Persamaan termokimianya


VII. Kesimpulan
Berdasarkan data percobaan diatas, dapat disimpulkan bahwa perubahan entalpi dari penetralan HCl dan NaOH adalah

VIII. Pertanyaan


IX. Daftar Pustaka





No comments:

Post a Comment