(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({ google_ad_client: "ca-pub-5894720799016328", enable_page_level_ads: true }); Materi SMA Kelas X dan Kelas XI: LAPORAN PENELITIAN PENENTUAN KALOR PEMBAKARAN ETANOL

Monday, 17 December 2018

LAPORAN PENELITIAN PENENTUAN KALOR PEMBAKARAN ETANOL


LAPORAN PENELITIAN PRAKTIKUM KIMIA
Diajukan untuk Tugas Mata Pelajaran Kimia


NAMA ANGGOTA  :
1. Aulika Citra Pertiwi (04)









SMA NEGERI 1 SEWON
Alamat: Jalan Parangtritis Km 5, Sewon, Bantul, Yogyakarta. Telp/Fax: 0274-374459  KodePos 55187 Laman: www.sman1sewon.sch.id e-mail: sman1sewon@gmail.com

LAPORAN PENELITIAN
PENENTUAN KALOR PEMBAKARAN ETANOL

I. Judul
Kalor Pembakaran Etanol

II. Tujuan
Mengetahui kalor dan perubahan entalpi pembakaran etanol.

III. Dasar Teori
Kalor adalah suatu bentuk energi yang diterima oleh suatu benda yang menyebabkan benda tersebut berubah suhu atau wujud bentuknya. Kalor berbeda dengan suhu, karena suhu adalah ukuran dalam satuan derajat panas. Kalor merupakan suatu kuantitas atau jumlah panas baik yang diserap maupun dilepaskan oleh suatu benda.
Kalor di definisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat. Secara umum untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu dengan mengukur suhu benda tersebut. Jika suhunya tinggi maka kalor yang dikandung oleh benda sangat besar. Begitu juga sebaliknya jika suhunya rendah maka kalor yang dikandung sedikit. Dari hasil percobaan yang sering dilakukan besar kecilnya suatu kalor yang dibutuhkan suatu benda (zat) bergantung pada 3 faktor yaitu massa zat, jenis zat (kalor jenis),  perubahan  suhu. (Nafiyanto, 2008).
Kalor pembakaran adalah kalor yang dilepaskan atau diserap oleh pembakaran 1 mol unsur atau senyawa diberi simbol ∆Hc ( C = Combustion ).        (Purba, 2006).
Text Box:   Pembakaran adalah suatu runutan reaksi kimia antara suatu bahan bakar dan suatu oksidan, disertai dengan produksi panas yang kadang disertai cahaya dalam bentuk pendar atau api. Dalam suatu reaksi pembakaran lengkap, suatu senyawa bereaksi dengan zat pengoksidasi, dan produknya adalah senyawa dari tiap elemen dalam bahan bakar dengan zat pengoksidasi. Contoh:

Entalpi standar reaksi untuk pembakaran metana pada 298,15 K dan 1 atm adalah −802 kJ/mol. (Sudarmo, 2007).
Metanol, juga dikenal sebagai metil alkohol, wood alcohol atau spiritus, adalah senyawa kimia dengan rumus kimia CH3OH. Ia merupakan bentuk alkohol paling sederhana. Pada "keadaan atmosfer" ia berbentuk cairan yang ringan, mudah menguap, tidak berwarna, mudah terbakar, dan beracun dengan bau yang khas (berbau lebih ringan daripada etanol). metanol digunakan sebagai bahan pendingin anti beku, pelarut, bahan bakar dan sebagai bahan aditif bagi etanol industri.
Reaksi kimia metanol yang terbakar di udara dan membentuk karbon dioksida dan air adalah sebagai berikut:
Text Box: 2 CH3OH (aq) + 3 O2 (g) → 2 CO2 (g)+ 4 H2O (l)

 


Asas Black atau asas kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan,tetapi dapat diubah dari satu bentuk kebentuk yang lain. Asas kekekalan energi ini disebut juga hukum pertama termodinamika. Pada peristiwa termokimia, kalor yang menyertai reaksi adalah perubahan bentuk energi dari energi kinetik dan energi potensial (energi ikat) dalam molekul menjadi energi kalor. Pada pembahasan energi kalor, alam semesta dibedakan menjadi dua yaitu sistem dan lingkungan.
Secara umum dapat dinyatakan bahwa kalor yang dilepaskan atau diserap dapat menyebabkan kenaikan atau penurunan suhu air, sehingga jumlah kalor yang dilepas atau diserap oleh sistem reaksi sama dengan kalor yang diterima atau diserap oleh air sebagai lingkungan (Asas Black).
Setiap zat mengandung energi. Entalpi adalah energi  yang  terkandung di dalam zat. Perubahan seluruh energi zat di dalam reaksi disebut dengan perubahan entalpi reaksi. Panas reaksi adalah energi  yang dilepaskan atau diserap bila jumlah mol masing – masing zat sama dengan koefisien reaksinya. Panas pembentukan adalah energi yang dilepaskan atau diserap pada pembentukan 1 mol zat dari unsur – unsurnya. ( Tim Penulis, 2010 )


Secara umum dapat dirumuskan :
Rounded Rectangle: q larutan =  m .  c . ΔT
Rounded Rectangle: q larutan = C . ΔT
Rounded Rectangle: ΔH = -q larutan
Rounded Rectangle: ΔH= -q /mol
 







Keterangan :
q      = Kalor (Joule)
∆T   =  Perubahan Suhu (◦C)
M    = Massa Air (Gram)
c     =  Kalor Jenis Air (4,2 Joule.gram-1 ◦C-1‑)
C     = Kapasitas Kalor (J.◦C-1)
∆H  = Perubahan Entalpi (kJ)


IV. ALAT DAN BAHAN
Alat yang digunakan:
1.      Gelas beker 250 mL          1 buah
2.      Pembakar spiritus              1 buah
3.      Neraca Analitik                 1 buah
4.      Lampu Spiritus                  1 buah
5.      Kaki tiga                           1 buah
6.      Kasa kawat                       1 buah
7.      Termometer                       1 buah
8.      Pipet tetes                         1 buah
9.      Korek api                          1 buah
10.  Klem statif                                    1 buah

Bahan yang digunakan:
1.                  Metanol                                  
2.                  Aquades 100 ml         

V. Data Pengamatan
No
Pengamatan
Hasil Pengamatan
1.
Suhu air mula-mula (T1)
24 ˚C
2.
Massa pembakaran spiritus berisi metanol
9,04 gram
3.
Massa pembakaran spiritus berisi metanol mula-mula setelah pemanasan
8,9 gram
4.
Suhu air setelah dipanaskan
47 ˚C



VI. Pembahasan
1. Menghitung kalor pemabakaran metanol dengan

2. Menghitung perubahan entalpi pembakaran metanol dengan

3. Menuliskan persamaaan termokimianya


VII. Kesimpulan
Dapat diperoleh dari pembahasan di atas bahwa        :
1. Kalor pembakaran etanol sebesar
2. Perubahan entalpi pembakaran etanol sebesar
3. Persamaan termokimia sebagai berikut





VIII. Pertanyaan





IX. Daftatr Pusaka
Nafiyanto, Indra.2008. Buku Ajar Acuan Pengayaan Kimia Untuk SMA / MA. Solo : CV. Sindunata
Purba, Michael. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Sudarmo,Unggul.2007. ” Kimia”. Ciracas Jakarta : PT. Phibeta aneka gama.
Tim Penulis.2010. Bahan Ajar Meniju Olimpiade Kimia Kelas 2.Jakarta : PT Graha Cipta Karya
Tim Kimia Dasar. 2009. Penuntun praktikum kimia dasar 2. Surabaya : Jurusan kimia FMIPA UNESA.



No comments:

Post a Comment