(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({ google_ad_client: "ca-pub-5894720799016328", enable_page_level_ads: true }); Materi SMA Kelas X dan Kelas XI: RINGKASAN MATERI KIMIA

Saturday, 31 March 2018

RINGKASAN MATERI KIMIA



HUKUM DASAR KIMIA
Hukum-hukum dasar ilmu kimia :
1.      Hukum Lavoiser (kekekalan massa)
“dalam reaksi kimia, massa zat-zat sebelm reaksi adalah sama dengan massa zat-zat setelah reaksi.”
2.      Hukum Proust ( perbandingan tetap)
“Perbandingan massa unsur-unsur dalam satu senyawa adalah tertentu dan tetap.”
3.      Hukum dalton (perbandingan berganda)
“jika dua unsur bergabung membentuk lebih dari satu macam senyawa maka perbandingan massa unsur dalam senyawa-senyawa tersebut merupakan bilangan bulat sederhana.”
Hukum kimia gas :
1)     Hukum Gay Lussac (perbandingan volume)
“bila diukur pada suhu dan tekanan yang sama,volume gas-gas yang bereaksi dan hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat sederhana.”
2)     Hukum Avogadro
“pada suhu dan tekanan yang sama,semua gasyang volumenya sama mengandung jumlah molekul yang sama pula.”
3)     Hukum Boyle
“hasil kali tekanan gas dan volume gas akan selalu tetap jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama.”
Pa.Va = Pb.Vb

4)     Hukum Boyle-Gay Lussac
“hasil kali tekanan gas dan volume gas akan selalu tetap jika dibagi dengan suhu mutlak.”

5)     Rumus gas ideal
P.V =nRT
P          : tekanan gas
V          : volume gas
R          : tetapan gas
T          : suhu
N         : mol gas

Massa atom relatif ( AR )
Massa atom relatif merupakan bobot untuk satu atom atau bobot atom (BA).untuk setiap massa satu atom yang sangat kecil digunakan besaran massa atom dengan satuan khusus yaitu sma.
Ar x =
Massa atom relatif dari isotop-isotop unsur
Ar x =
Massa molekul relatif (MR)
Disebut juga dengan bobot molekul ( BM),yaitu perbandingan antara massa satu molekul unsur atau senyawa dengan 1/12 massa atom 12C.
Mr X =






STOIKIOMETRI
KONSEP MOL
1.      Jumlah partikel zat
Satuan mol menyatakan jumlah partikel dalam suatu zat.setiap satu mol zat mengandung jumlah partikel yang sama dengan jumlah partikel dalam 12 g C-12 yanitu 6,02 ×.jmlah partikel ini yang dibut dengan bilangna avogadro.
Jumlah partikel = n × 6,02 ×  patikel/mol

n =
n = jumlah partikel   

2.      Hubunngan massa satu  mol zat dan massa zat
·        Hubungan mol dengaan usnsur :

Massa gram = n (mol)  Ar( )
n ( mol) =massa (gram)   )

·        Hubungan mol dengan massa senyawa :

Massa (gram) = n (mol)  Mr( )
n ( mol) =massa (gram)   )


3.      Hubungan massa satu mol zat dengan volume molar gas pada suhu dan tekanan tertentu.
PV = Nrt
P =tekanan dalam atm                     R = tetapan gas = 0,082 liter atm/mol K
V =tekanan dalam liter                     T = temperatur dalam kelvin (K)
N = mol
RUMUS EMPIRIS DAN RUMU MOLEKUL                  
1)     Rumus empiris
Rumus empiris (RE) adalah rumus mlekul kimia yang menggambarkan perbandingan mol terkecil dari atom-atom penyusunnya.
2)     Rumus molekul
RM adalah rumus sebenarnya dari suatu senyawa.

AIR KRISTAL
Air kristal adalah airr yang terikat pada suatu kristal zat padat senyawa tertentu dengan perbandingan molekul yang tertentu pula.
Contoh :
·        Terusi ( CuSO4 . 5H2O ) : tembaga II sulfat pentahidrat.
·        Garam inggris ( MgSO4 . 7H2O ) : magnesium sulfat heptahidrat
·        Gipsum ( CaSO4 . 2H2O ) : kalsium sulfat dihidrat






RINGKASAN KIMIA
PERSAMAAN REAKSI

2H2(g) + O2(g)   à  2H2O(g)
Keterangan :
·        Zat-zat yang berada sebelah kiri tanda anak panah adalah zat yang bereaksi disebut dengan pereaksi atau reaktan. (2H2 + O2)
·        Zat-zat yang berada di sebelah kanan anak panah adalah zat hasil reaksi atau produk.( 2H2O)
·        Huruf dalam tanda kurung menyatakan wujud zat yang bersangkutan.
g = gas
·        Angka di belakang zat disebut indeks
·        Angka yang di depan zat disebut koefisien reaksi, yaitu 2 pada 2H2(g)
·        Persamaan reaksi yang sudah mempunyai koefisien yang sesuai disebut persamaan reaksi setara.
Contoh soal :
1. Pada industri pembuatan kertas terjad proses industri untuk membuat natrium sulfat (Na2SO4).Bahan awalnya adalah natrium klorida (NaCl),sulfur dioksida (SO2), air dan oksigen.Hasil samping dari proses tersebut adalah hidrogen klorida (HCl).tuliskan persamaan reaksi setara untuk proses tersebut !
2.         a. Al +HCl à AlCl3 + H2
            b. NH3  +O2 à NO + H2O
            c. Fe + O2 + H2O à Fe(OH)2
            d. KClO3à KCl + O2
            e. (NH4)2Cr2 O7 à N2 +Cr2O3 +H2O

jawab :
1. NaCl + SO2 + H2O + Oà Na2SO4 + HCl
2.         a). aAl +  bHCl à   c AlCl3 +d H2
            Al = a = c                    H = b = 2d
            Cl = b = 3c
Maka :                                                                       b  = 5/4                                                         
·        a = c.... kita misalkan c = 1                           maka hasilnya :
NH3  +  5/4O2 à 1NO + 3/2H2 agar tidak
a = 1                                                                Pecahan kedua ruas dikali 4 dan menjadi
·        b = 3c                                                              4NH3  +  5O2 à 4NO + 6H2
b = 3(1)
b = 3
·        b = 2d
3 = 2d
d = 3/2
maka hasilnya :
1Al +3HCl à 1AlCl3 + 3/2H2......agar tidak
Pecahan kedua ruas dikali 2 dan menjadi
2Al +6HCl à 2AlCl3 + 3H2
b). a NH3  + b O2 à c NO + d H2O
N =  a = c
H = 3c = 2d
O = 2b = c + d
Maka :
·        a = c.....kita misalkan c = 1
a = 1

·        3c    = 2d
3(1) = 2d
3      = 2d
3/2  = d

·        2b = c + d
2b = 1 + 3/2
2b = 5/2
c).        a Fe + b O2 + c H2O à d Fe(OH)2
            Fe = a = d
            H = 2c = 2d
            O = 2b + c = 2d
Maka :
·        a = d.....kita misalkan d = 1
a = 1

·        2c = 2d
2c = 2(1)
2c = 2
c = 1

·        2b + c = 2d
2b + 1 = 2(1)
2b        = 2 – 1
2b        = 1
b          = ½
maka hasilnya :
Fe + ½O2 + H2O à Fe(OH)2
Kedua ruas dikali 2 agar tidak menghasilkan pecahan
Dan hasilnya :
2Fe + O2 + 2H2O à 2Fe(OH)2

d).         a KClO3à b KCl + c O2
            K = a = b
            Cl = a = b
            O = 3a = 2c
Maka :
·        a = b...bebas ingin memisalkan yang mana
1 = b

·        a = b
a = 1

·        3a    = 2c
3(1) = 2c
3      = 2c
3/2  = c

Maka menghasilkan :
KClO3à KCl + 3/2 O2
Agar tidak pecahan kedua ruas di kali 2
Sehingga menghasilkan :
2KClO3à 2KCl + 3 O2

e).        a (NH4)2Cr2 O7 à bN2 + c Cr2O3 + d H2O
            N = 2a = 2b
            Cr = 2a = 2c
            H = 8a  = 2d
            O = 7a = 3b + d
Maka :
·        2a = 2b...kita memisalkan b = 1
2a = 2(1)
2a = 2
 a = 1

·        2a     = 2c
2(1)  = 2c
2       = 2c
1       = c

·        8a   = 2d
8(1) = 2d
8      = 2d
4      = d
·        7a = 3b + d
7a = 3(1) + 4
7a = 7
  a = 1

maka menghasilkan :

(NH4)2Cr2 O7 à N2 + Cr2O3 + 4H2O





















RINGKASAN MATERI KIMIA
HUKUM DASAR KIMIA
Hukum dasar kimia adalah acuan yang digunakan dalam perhitungan kimia.
1. HUKUM KEKEKALAN MASSA ( HUKUM LAVOISIER )
Jumlah massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama.
Reaksi percobaan Lavoiser :
Raksa              +         oksigen           à       raksa (II) oksida
530 gram                   42,4 gram                  572,4 gram
Berdasarkan percobaan ini lavoiser menyimpulkan bahwa jika suatu reaksi kimia dilakukan dalam tempat tertutup sehingga zat-zat tidak ada yang hilang maka  massa zat-zat sebelum reaksi dan sesudah reaksi tidak berkurang atau tidak bertambah.
2. HUKUM PERBANDINGAN TETAP ( HUKUM PROUST )
Dalam suatu senyawa, perbandingan massa unsur-unsur penyusunnya selalu tetap.
Contohnya :
Perbandingan molekul H2O :
Persentase H :           2 × Ar H / Mr H2O × 100 %
                                    2× 1 / 18  × 100%  
                                    11,11 %

Persentase O :           Ar O / Mr H2O × 100%  
                                    16 /18 × 100%  
                                    88,89 %
Jadi perbandingan H : O dalam H2O adalah 11,11 % : 88,89 %

3. HUKUM PERBANDINGAN BERGANDA ( HUKUM DALTON)
Bila unsur-unsur dapat membentuk dua macam senyawa atau lebih,untuk massa salah satu unsur sama maka massa unsur kedua dalam masing-masing senyawa berbanding sebagai bilangann bulat dan sederhana.

4. HUKUM PERBANDINGAN VOLUME (HUKUM GAY LUSSAC)
Pada temperatur dan tekanan sama,perbandingan volume gas-gas yang bereaksi dan volume gas hasil reaksi merupakan perbandingan bilangan bulat dan sederhana.
Pada reaksi yang wujudnya gas,perbandingan koefisien reaksi ekuivalen dengan perbandingan volume jika reaksi tersebut dilakukan pada temperatur dan tekanan yang sama.
5. HIPOTESIS AVOGANDRO
Gas-gas yang volumnya sama jika diukur pada temperatur dan tekanan yang sama,mengandunug jumlah molekul yang sama pula.
H2(g)               +          Cl2                               à 2HCl (g)
1 l H2               +          1 l Cl2                           à2 liter HCl
1 molekul H2  +          1 molekul Cl2             à 2 molekul HCl
Hukum Avogadro dan Gay Lussac disatukan menjadi hukum gay lussac-Avogadro :
Perbandingan volume gas-gas yang bereaksi dan gas-gas hasil reaksi jika diukur pada temperatur dan tekanan yang sama akan sesuai dengan perbandingan jumlah molekulnya dan akan sama dengan perbandingan koefisien reaksinya.



















No comments:

Post a Comment