(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({ google_ad_client: "ca-pub-5894720799016328", enable_page_level_ads: true }); Materi SMA Kelas X dan Kelas XI: Struktur jaringan tumbuhan

Monday, 3 September 2018

Struktur jaringan tumbuhan

A. Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
Jaringan merupakan sekelompok sel yang mempunyai asal,struktur, dan fungsi yang sama. Berdasarkan tipe struktur dan fungsi sel, jaringan tumbuhan dibedakan ke dalam dua kelompok, yaitu jaringan meristematik (embrional) dan jaringan permanen (dewasa).
1. jaringan Meristem (embrional)
Merupakan jaringan yang masih aktif membelah dan belum mengalami diferensiasi. Penyusunnya berupa dinding sel tipis,memiliki nukleus yang besar, mengandung banyak sitoplasma, tidak memeliki ruang antar sel,tidak memiliki vakoula atau memiliki vakoula berukaran sangat kecil, dan besifat totipotensi. Totipotensi adalah kemampunan sel untuk dapat membelah sehingga menjadi satu organisme utuh.
Berdasarkan asalnya dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Meristem primer, terdapat pada di ujung akar dan ujung batang sehingga menyebabkan batang dan akar bertambah panjang.
b. Meristem sekunder, terdapat pada kambium dan gabus sehingga tumbuhan bertambah besar.
Berdasarkan letaknya, jaringan meristem dibedakan menjadi 3, yaitu:
a. Meristem apikal atau meristem ujung, terdapat diujung batang atau ujung akar.
b. Meristem interkalar atau meristem antara, terdapat antara jaringan dewasa dan terdapat di pangkal ruas batang.
c. Meristem lateral atau meristem samping, terdapat sejajar dengan permukaan organnya seperti kambium dan kambium gabus.

2. Jaringan Dewasa
Terdiri atas sel-sel yang sudah berhenti membelah dan telah mengalami diferensiasi. Karakteristiknya tidak ada pembelahan sel,ukuran relatif lebih besar daripada sel-sel meristematik, kadang-kadang sel telah mati,terdapat ruang antarsel,dinding sel mengalami penebalan sesuai dengan fungsinya, sitoplasma sedikit dan vakoula besar.
Berdasarkan fungsinya,jaringan dewasa dibedakan menjadi 4, yaitu:


Jaringan pelindung
a. Jaringan Epidermis
jaringan epidermis merupakan jaringan yang terletak paling luar dan menutupi permukaan tubuh tumbuhan. Jaringan epidermis berfungsi melindungi jaringan dalam tubuh tumbuhan dari pegaruh buruk lingkungan atau patogen, menyerap air dan mineral (khusus daerah akar) dan menyekresi lapisan lilin atau kutikula yang bisa mencegah evaporasi (pada batang dan daun). Sebagian sel-sel epidermis dapat berkembang yang disebut denganderivat epidermis, misalnya stomata dan trikoma.
b. Jaringan Gabus
setelah epidermis terdesak sehingga pecah dan rusak karena batang tumbuh besar. Akhirnya epidermis tidak aktif lagi dan fungsinya digantikan oleh jaringan gabus. Jaringan gabus dibedakan menjadi eksodermis, endodermis dan peridermis, pada peridermis terdapat felem,felogen,dan felodem.
Jaringan Dasar ( parenkim)
Ciri-cirinya :
Memiliki banyak ruang antar sel
Dinding sel tipis dan mempunyai banyak vakoula
Selnya berbentuk polihedral
Berdasarkan fungsinya jaringan parenkim dibedakan menjadi 5 yaitu, parenkim asimilasi, parenkim pengangkut, parenkim penimbun, parenkim air dan parenkim udara.
Jaringan penguat (mekanik)
Jaringan peguat untuk memperkukuh tubuh tumbuhan. Jaringan penguat dibedakan menjadi jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim.
1. Jaringan kolenkim
Memiliki ciri-ciri :
Tersusun dari sel-sel hidup. Kolenkim jarang terdapat di akar.
Dinding selnya tidak mengadung lignin, tetapi mengadung selulosa, pektin dan hemi selulosa sebagai penguat organ yang masih muda.
Menguat utama organ tumbuhan yang masih aktif mengadakan pertumbuhan dan perkembangan.
2. Jaringan Sklerenkim
Memiliki ciri :
Terdiri dari sel-sel mati dengan dinding sel tebal.
Hanya terdapat pada organ tumbuhan yang tidak lagi mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Jaringan penguat dengan dinding sekunder tebal dan terdiri atas lignin.

Jaringan sklerenkim terdiri atas serabut sklerekim dan sklereid.
Serabut sklerenkim adalah berupa benang panjang dalam berkas pengangkut.
Sklereid ( sel batu) terdapat disemua bagian tumbuhan terutama didalam kulit kayu, pembuluh tapis, buah ,dan biji.

Jaringan pengangkut
Xilem
Berfungsi untuk mengangkut air dan unsur hara dari akar ke daun. Terdiri dari sel penyusun yang telah mati dengan dinding sekunder tebal yang tersusun atas lignin sebagaii jaringan penguat. Xilem terdiri atas unsur trakeal (trakea dan trakeid), serabut xilem, dan parenkim xilem.
Unsur trakeal merupakan unsur yang berperan dalam pengangkutan air dan zat terlarut didalamnya. Bentuknya memanjang, tidak mengadung protoplas, dinding sel berlignin dan memiliki bermacam noktah.
Serabut xilem sel panjang dengan dinding sekunder yang biasanya berlignin. Ada 2 macam yakni serabut trakeid  noktah terlindungi,pendek, dinding sel tipis. Serabut llibriform ukuran lebih panjang, dinding sel tebal, noktah sederhana.
Parenkim xilem tersusun dari sel-sel yang masih hidup, berfungsi sebagai tempat makanan cadangan

Floem
Berfungsi mengangkut dan mengedarkan zat-zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. Berbagai macam bentuk sel hidup dan mati melilputi unsur kibral (sel-sel tapis dan komponen pembuluh tapis), sel pengiring, sel albumin, parenkim floem ,dan serabut floem.
Sel tapis berbentuk tabung dengan ujung yang berlubang-lubang.
Sel pengiring berupa deretan sel yang hidup dan menyerupai sel-sel parenkim. Berperan sebagai transportasi zat makanan. Sel ini tidak ditemukan pada gymnospermae dan pteridophyta.
Sel albumin terletak di dekat sel tapis yang merupakan sel parenkim  yang kaya akan zat albmin. Hanya ditemukan pada gymospermae yang memiliki fungsi sama dengan sel pengiring.
Parenkim floem terletak dibawah bagian bawah buluh yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan amilum,lemak,dan zat organik.
Serabut floem, berbentuk panjang dan ujung saling berhimpit, sel ini mengalami penebalan sekunder sehingga memilki fungsi sebagai penguat floem.

B. Jaringan penyusunan organ tumbuhan
 Akar
Merupakan organ tumbuhan yang biasanya berada di bawah tanah, akar berasal dari akar  lembaga (radikula). Akar berkembang dari meristem apikal di ujung akar. Ujung akar ditutupi kaliptra untuk meristem yang rapuh pada saat akar memanjang menembus tanah yang abrasif. Pemebelahan meristem apikal membentuk zona pemanjangan sel, zona diferensiasi sel dan zona pendewasaan sel.
Jaringan penyusun akar :
Epidermis, dapat mengalami modifikasi menjadi rambut akar yang berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan.
Korteks, terletak dibawah epidermis berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan cadangan dan dapat berdiferensi menjadi endodermis.
Endodermis, pemisah antara korteks dengan slinder pusat. Sel-sel endodermis yang tidak mengalami penebalan disebut dengan sel penerus/sel peresap sehingga memungkinkan air dapat masuk ke silider pusat.
Stele (slider pusat) merupakan bagian terdalam dari akar. Terdiri atas :
Periskel/ perikambium merupakan lapisan terluar dari stele dan terletak di sebelah dalam endodermis,yang berfungsi membentuk cabang akar dan berperan dalam pertumbuhan sekunder.
Berkas pengangkt yang terdiri atas xilem dan floem
Empulur terdiri atas parenkim dan terletak di bagian paling dalam atau antara berkas pengangkut.
Akar memiliki fungsi :
Menyerap air dan unsur hara
Menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah atau media
Sebagai tempat penyimpanan makanan

Batang ( caulis)
Terletak di atas tanah dan tumbuh ke atas menuju cahaya matahari. Batang tersusun dari epidermis, korteks, dan stele.
Epidermis, dinding luar mengalami penebalan dari kutin yang disebut kutikula. Devirat epidermis berupa lentisel,trikoma,sel silika,dan sel gabus.
Korteks, mengandung amilum dan tersusun oleh sel-sel parenkim, kolenkim,sklerenkim.
Stele, terdiri perisikel bersifat meristematis, sel parenkim (empulur) dan berkas pengangkut ( xilem dan floem).
Fungsi batang sebagai berikut :
Penghubung dalam pengakutan air dan unsur hara dari akar menuju daun dan pengangkutan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh.
Tempat tumbuhnya daun dan dan organ-organ generatif seperti bunga dan buah.
Sebagai tempat penyimpanan makanan cadangan.

Daun
Daun tersusun atas jaringan epidermis, mesofil, berkas pengangkut dan jaringan tambahan.
Epidermis, derivat epidermis daun adalah trikoma dan sel kipas. Trikoma berfungsi mengurangi penguapan dan mengurangi gangguan hewan. Sel kipas berfungsi untuk mengurangi penguapan dengan menggulungnya daun.
Mesofil, terletak diantara epidermis atas dan epidermis bawah. Mesofil pada dikotil terdiri atas jaringan tiang ( parenkim palisade) dan jaringan bunga karang (parenkim spons). Mesofil pada daun monokotil terdiri atas parenkim spons (bunga karang).
Berkas pengakutt terdiri atas floem dan xilem yang terletak di tulang daun, cabang daun dann urat daun.
Jaringan tambahan , misalnya sel kristal dan kelenjar.
Berdasarkan struktur jaringan penyusunnya, daun mempunyai beberapa fungsi :
Sebagai tempat fotosintesis
Sebagai tempat terjadinya respirasi
Sebagai tempat pengeluaran air melalui transpirasi dan gutasi.


C. Kultur jaringan tumbuhan
Sel tumbuhan memiliki sifat autonom dan totipasi. Autonom berarti dapat mengatur aktivitas hidupnya sendiri. Dan totipotensi adalah kemampuan sel tumbuhan untuk beregenerasi menjadi tanaman lengkap kembali.
Kultur jaringan adalah cara perbanyakan tumbuhan secara in vitro dengan mengisolasi bagian-bagian tanaman seperti sel, jaringan, atau organ tumbuhan serta menumbuhkannya pada medium buatan secara aseptis (bebas hama) agar bagian-bagian tanaman tersebut dapat memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tanaman lengkap kembali. Pada tekhnik kultur jaringan yang digunakan adalah eksplan yang diambil masih meristematis dan belum mengalami proses diferensiasi.
Kelebihan teknik kultur jaringan adalah :
Cara untuk menghasilkan bibit tanaman dalam jumlah banyak dengan waktu singkat.
Tidak memerlukan tempat luas
Tidak bergantung pada musim
Bibit yang dihasilkan lebih sehat dan seragam
Memungkinkan untuk dilakukan rekayasa genetika.
Kekuranga teknik kultur jaringan :
Memerlukan biaya yang besar karena harus dilakukan didalam laboraturium yang steril serta menggunakan bahan kimia
Memerlukan keahlian khusus
Memerlukan aklimatisasi ke lingkungan luar karena tanaman hasil kultur berukuran kecil dan bersifat aseptik.

Pelaksanaan kultur jaringan mempunyai beberapa tujuan berikut :
Menghasilkan tanaman dalam jumlah yang besar dengan lahan yang tidak terlalu luas dengan waktu yangg singkat.
Menghasilkan tanaman yang bebas penyakit
Melestastarikan jenis tanaman yang sudah langka
Mempertahankan sifat-sifat tanaman induk.
Menghasilkan varietas tanaman baru dengan teknik kultur fusi protoplas.

Keberhasilan kultur jaringan ditentukan oleh :
Eksplan, umur eksplan, ukuran eksplan, kondisi tanaman induk dan genetik ekslan.
Perbandingan komposisi senyawa kimia dalam medium tanah
Kondisi lingkungan, cahaya,suhu, kelembapan, ph,dan kepadatan media
Kondisi kultur dan lingkungan yang steril.
Teknik kultur jaringan yang digunakan :
Kultur meristem, eksplan berupa jaringan meristem
Kultur kloroplas, eksplan berupa kloroplas
Kultur pollen atau anther, eksplan berupa putik dan benang sari .
Kultur fusi protoplasma, eksplan berupa protoplasma.

No comments:

Post a Comment